Minggu, 07 Januari 2018

Review Novel Lost and Found by Fanny Hartanti

Hello, postingan pertama kali ini aku ingin mencoba mereview Novel Lost and Found, karya dari kak Fanny Hartanti.

Judul: Lost and Found
Penulis: Fanny Hartanti
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
ISBN: 978-602-03-2769-3
Jumlah Halaman: 248 Halaman
Harga: Rp 62.000 berhubung aku belinya pas Harbolnas, jadi dapat disc 50% jadi Rp 31.000

Aku kasih sinopsisnya terlebih dahulu

Rachel tak sengaja meninggalkan organizer-nya di taksi, padahal didalamnya berisi paspor, SIM, dan KTP. Akibatnya dia batal melakukan liputan ke Singapura dan terpaksa merelakan rivalnya, Amy, bertugas menggantikannya.

Andy menemukan organizer tersebut, tapi kesalahpahaman terjadi sehingga dia tidak pernah mengembalikan benda itu pada Rachel.

Takdir mempertemukan Andy dengan Rachel dan cinta pun tumbuh. Namun, rahasia dan luka masa lalu menghalangi kebersamaan mereka. Apakah cinta cukup untuk mengisi apa yang pernah hilang dalam hidup mereka?

- Rachel Amelia

 Seorang jurnalis yang bekerja di sebuah majalah POSH, Jakarta. Aku suka dengan karakternya, dimana ditulis dengan karakter yang ceria, cerdas dan mempunyai bakat sejak kecil dibidang Jurnalis. Cara Rachel berinteraksi dengan sahabat-sahabatnya, rekan kerja dikantor, kecuali Amy. Disini aku nggak suka banget sama tingkah dan kelakuan Amy, sampai dia tega banget sudah melakukan hal yang sangat keterlaluan. Errr ... 

- Andy Pramudya

Seorang laki-laki yang bekerja sebagai Arsitek di salah satu perusahaan di Jakarta. Disisi lain, Andy ini seseorang mempunyai sifat yang piawai, cerdas, juga egois, dan tidak suka dengan yang namanya kebohongan.

Mereka dipertemukan gara-gara sebuah organizer yang ditinggalkan oleh Rachel di Taksi. Darisitulah konflik dimulai. Andy ingin mengembalikan organizer ke pemiliknya, Rachel, namun dia enggan. Gara-gara jatuh cinta pada pandangan pertama (saat mau mengembalikan ketemu di suatu tempat, Andy mengetahui bahwa itu Rachel, sebelumnya Andy sudah mengetahui foto Rachel dari organizernya, tapi tidak dengan Rachel).

Hari demi hari dilalui, sampai saatnya mereka berdua ini menjalin suatu hubungan. Aku suka melihat mereka berdua dalam menjalankan suatu hubungan, dimulai dari mengikuti Maraton Lari di Thailand, support satu sama lain, dan ketika Rachel berhasil memberitahu sedikit dengan pernyataan bahwa, "berdamai dengan diri sendiri itu harus".

Diceritakan dengan alur maju mundur, diawal dibikin senyum-senyum, ditengah dibikin geregetan, dan diakhir dibikin bahagia.

Ini cerita dari kak Fanny yang pertama kalinya aku baca. Ceritanya enak banget buat buat dibaca, konfliknya juga ringan, gampang dipahami. Namun, disini aku menemukan banyak typo dan penulisan kata yang berulang-ulang. Tapi tidak masalah, karena aku enjoy membacanya, tiba-tiba sudah sampai bacaan terkahir aja.

Aku juga suka sama quote-quote yang ada didalam ceritanya.

- "Bukan masalah apa yang menimpa hidupmu, tetapi bagaimana kamu menyikapinya yang paling penting". (hal 95)

- "Jika kesetiaan begitu mudah dinodai dengan dusta, lalu buat apa janji sehidup semati?" (hal 135)

- "Terkadang, seseorang bisa begitu mudah menilai orang lain tanpa tahu cerita lengkap di baliknya. Padahal setiap manusia punya kisahnya sendiri." (hal 141)

- "Kejadian tidak menyenangkan dalam hidup bisa membuatmu terpuruk, namun ada orang-orang yang mampu belajar dan mengambil hikmah saat berada dibawah. Mereka bangkit dan menyadari kemampuan dan potensi yang selama ini terkubur." (hal 154)

- "Menyimpan kemarahan itu layaknya memegang bara api ditangan, untuk dilemparkan ke orang lain, tapi pada akhirnya dirimu sendirilah yang terbakar." (hal 161)

- "Hidup ini singkat. Kenapa dihabiskan dengan kebencian." (hal 161)

- "Kata orang, hanya dengan mereka yang benar-benar dekatlah, kamu bisa merasa santai berdiam diri tanpa melulu harus mencari bahan pembicaraan." (hal 179)

- "Ternyata, tidak semudah itu menonaktifkan cinta. Cinta bukan tombol yang bisa dinyalakan dan dimatikan kapanpun kita mau. Cinta tetap ada, bercokol dihati walaupun kamu sudah tidak menghendaki kehadirannya lagi."

Rate: 3,8 of 5


Terima kasih kak Fanny sudah memberikan bacaan yang ringan, namun mudah diresapi dikehidupan sehari-hari. Ditunggu karya-karya selanjutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar