Rabu, 10 Januari 2018

Review Buku Be a Miracle Dari Cemoohan Menjadi Tepuk Tangan Karya dari Naeli Fitria

Judul Buku: Be a Miracle Dari Cemoohan Menjadi Tepuk Tangan
Penulis: Naeli Fitria
Editor: Fathur
Penerbit: PT Elex Media Komputindo
ISBN: 978-602-02-9794-1
Jumlah Halaman: 146
Harga: Rp 43.800 berhubung aku belinya pas Harbolnas 2017, dapat disc 50% , jadi Rp 21.900

Buku Self-Improvement karya dari kak Naeli ini bercerita tentang pengalaman-pengalamannya dalam menghadapi cemoohan menjadi tepuk tangan.

Aku sangat menikmati cara kak Naeli bercerita mengenai pengalaman-pengalamannya. Dimulai dari "E-Du Reporter dan Air Mata Mamah", kalau membahas air mata mamah itu rasanya ... duh nggak bisa diungkapin, hehe. Lalu, mengenai kak Naeli menulis novel untuk lomba ditingkat nasional yang berdasarkan pengalaman hidup sendiri, yang mengidolakan seorang Artis. Sampai kak Naeli ini membolos les bahasa Inggris. Sama halnya denganku, dulu ku juga mengidolakan seorang Artis, sampai kaki yang jadi korbannya, keselo+bengkak, pas lagi mau datang kelokasinya, lalu sampai sempat membolos juga ketika ada mata kuliah PIE Mikro semester 1 tahun 2012 , tapi dibalik banyaknya hal negatif yang kualami, ada juga hal-hal yang positifnya, yaitu jadi bisa tahu jalan ke jakarta, karakter orang, sempat melihat juga secara langsung ketika menyaksikan acaranya secara Live. Hehe ... Dan memang benar apa yang dibilang sama kak Naeli, bahwa, "pada akhirnya aku kecewa, karena apa yang aku korbankan tidak sebanding dengan apa yang aku terima sebagai fans. Sungguh kejadian memalukan tetapi menjadi pelajaran yang perlu untuk dituliskan dan dibagi kepada orang lain, agar tidak menjadi sepertiku."

Kemudian, yang aku sukai dari tulisan kak Naeli selanjutnya adalah pas kak Naeli menerima beasiswa dari Asia Pasific Model United Nations Conference (AMUNC) 2013 di Wellington, terletak bagian selatan pulau utara New Zealand, lalu mengenai jawaban dari pertanyaan yang diajukan oleh seorang temannya kak Naeli, tentang " Why do you cover your hair?" , balada fresh graduates dan asa di langit Lembata.

Pelajaran yang aku dapat setelah membaca bukunya, yaitu, aku jadi lebih bersemangat lagi untuk mengejar impian-impian yang sudah dibuat, dengan cara berdo'a, berusaha, terus belajar memperbaiki diri sendiri, belajar dari pengalaman orang-orang yang kutemui, agar impian-impian yang aku buat bisa tercapai dengan izin Allah, Aamiin.
Kemudian, menerima kritikan dengan pikiran yang jernih dari orang-orang yang suka memberikan kritikan pedas.

"Aku dan kita semua tak mungkin berkembang dalam zona nyaman. Kata pepatah, "pelaut ulung tak mungkin lahir dari ombak yang tenang" adalah benar adanya. Jangan pernah takut disikapi seperti orang yang tidak diperhitungkan. Setiap orang ada masanya, setiap masa ada orangnya." - Naeli Fitria

Disini aku tidak menemukan typo. Mungkin karena terlalu asyik membacanya kali ya. Hehe ...

Ada beberapa Quotes yang dibuat sama kak Naeli, yang membuatku lebih bersemangat lagi dalam meraih impian.

* "Jika Wright bersaudara menyerah pada keraguan dan cemoohan orang akan ide gilanya, maka tak mungkin bisa kita merasakan mudahnya bertransportasi menggunakan pesawat terbang yang membuat segalanya menjadi sangat efisien seperti saat ini." (hal 145)

* "Jika JK Rowling menyerah pada sikap tidak diperhitungkannya selama 14 kali berupa penolakan karya Harry Potternya, maka takkan pernah bisa kita menikmati karyanya yang luar biasa hingga saat ini." (hal 145)

* "Dalam perjalanan meraih impian sering sekali halangan dan rintangan datang silih berganti, tak memandang kondisi yang sedang kita hadapi. Namun percayalah, dengan potensi yang dimilki setiap manusia, maka kita bisa menjadi seperti yang kita inginkan, seperti yang kita impikan." (hal 145)

Rate: 4 of  5

Terima kasih kak, sudah menulis pengalaman-pengalaman yang luar biasanya. Ditunggu karya-karya selanjutnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar